0
0
Otoritas, Jakarta | Bertempat di Gedung Serba Guna Kemenkominfo RI Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat dilangsungkan Sarasehan terkait Perlindungan Anak di Ranah Daring Mendengar Suara Anak dan Orangtua Bersama Pamangku Kepentingan.
Sarasehan ini mengajak semua pihak yang berkepentingan terhadap anak untuk bersama mengusung isu-isu rentan di ranah daring.
Akhir-akhir ini isu rentan yang mengemukakan di ranah daring adalah isu-isu yang terkait dengan asusila, seperti pornografi serta eksploitasi seksual terhadap anak di ranah daring.
Hadir sebagai nara sumber Tony Seno, Praktisi Teknologi Digital, Harris Iskandar, Dirjen PAUD Dikmas, Kemendikbud, Diena Haryana, Pendiri SEJIWA.
“Anak-anak Gen Z beradaptasi dengan teknologi digital jauh lebih cepat dari orangtuanya. Tetapi mereka anak-anak yang belum memiliki pengalaman hidup. Mereka rentan terhadap kejahatan internet,” ungkap Tony Seno.
Lebih lanjut ia menegaskan, : “Ini tanggungjawab bersama orangtua, pemerintah, bisnis atau lembaga non profit untuk bekerjasama melindungi anak-anak ini, sampai anak-anak dewasa untuk membedakan baik buruk di dunia digital,” tandasnya.
Sementara itu Harris Iskandar dari Dirjen PAUD Dikmas, Kemendikbud, menyatakan, “Keluarga merupakan salah satu pilar tri sentra pendidikan (rumah, sekolah, masyarakat) yang berperan penting membentuk generasi emas yang berkarakter dan berbudaya prestasi di masa yang akan datang,” ungkapnya.
Sarasehan yang berlangsung Rabu (09/10/2019) ditutup dengan nara sumber yang disampaikan Pendiri SEJIWA, Diena Haryana yang mengkspresikan harapannya, “Harapan terbesar untuk solusi dari kerentanan anak di ranah daring ini adalah di tangan keluarga. Diperlukan pendampingan orangtua terhadap anak ketika mereka ada di ranah online, serta kedekatan keluarga yang membuat anak tidak perlu memcari pelarian di internet. Jangan terjadi pembiaran anak di internet. Dan bebaskan ruang tidur dari penggunaan gadget, sehingga istirahat cukup, dan anak dapat termonitor dengan baik bila menggunakan gadget di ruang yang lebih terbuka,” tegas Diena.
(Johan Sopaheluwakan)
