Bogor, otoritas.co.id – Dalam metode sekolah menjadi informasi penting yang perlu diketahui. Selain itu ini merupakan suatu hal yang harus dipahami oleh para generasi penerus bangsa dan negara demi meraih masa depan yang cemerlang dan bisa membuat bangga.
SMAN 01 CITEUREUP Pada Bulan Suci Ramadhan Ini, dengan mengadakan pesantren kilat yang di kenal dengan Smartren, dan oleh karena itu Smartren tersebut adalah kegiatan yang di lounchingkan oleh dinas pendidikan provinsi Jawa barat dan juga kita mengadopsi beberapa rambu – rambu dari kegiatan tersebut untuk di aplikasikan di SMAN 01 Citeureup, Ujar Ika Yanti Sholihah,ss.,M.Pd. (30/03/2023)
Program milenial smartren merupakan program provinsi Jawa Barat yang dilakukan disekolah Baik SMA, SMK, SLB dan madarasah aliyah(MA) awal di mulai pelaksanaan Smartren pada tanggal 27 Maret 2023 hingga 14 april 2023.Pesantren kilat ini berlangsung selama 2 minggu dan diperuntukkan bagi anak-anak SMAN 01 Citeureup. Banyak manfaat yang akan didapatkan saat mengikuti pesantren kilat ini yaitu guna Mendapatkan Ilmu Keagamaan Yang Lebih Mendalam, Mempererat Silaturahmi Dengan Teman, Menanamkan kemandirian, Semakin Fasih membaca Al-Qur’an, Mendapatkan Penilaian Tersendiri Dari Guru
Adapun ilmu keagamaan yang ditekankan untuk diajarkan dalam Milenial Smartren ini di antaranya tata cara wudhu dan shalat yang baik dan benar, bacaan sholat yang mumpuni beserta rukunnya, ibadah puasa, serta membaca Alquran.
Kegiatan smartren ini meliputi:
Kegiatan KIDS (Kegiatan Islam di Sekolah), dalam kegiatan ini siswa melakukan shalat dhuha, Tadarus alquran, cara membaca Alquran dengan baik, dan adapula kegiatan di Aula yaitu di antaranya fikih, saum, puasa, talk show dengan harapan kegiatan ini bisa menjadi kebiasaan siswa/i SMAN 1 Citeureup dalam kehidupan sehari hari. Ujar Ika yanti
Dalam bersekolah tidak hanya akan mendapatkan kepintaran serta pengetahuan, namun juga akan mendapatkan beberapa hal. Mulai dari ilmu, teman, relasi, melatih komunikasi bersama dengan orang lain dan masih banyak lagi.
Untuk itu sekolah merupakan media yang dapat dikatakan sebagai pembentuk jati diri seseorang. Karena di sekolah kita akan belajar mengenai banyak hal bersama dengan tenaga pendidik atau pengajar yang biasa disebut dengan guru.
Terkait hal tersebut, tak ada salahnya apabila kita memahami apa sebenarnya tujuan-tujuan dari sekolah. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa tujuan sekolah yang perlu diketahui.
Menambah Ilmu Pengetahuan, Tempat Mencari Jati Diri, Mengasah Kemampuan, Tambah Banyak Teman dan Perluas Relasi, Nikmati Adanya Persaingan dan Persahabatan, Jadi Tempat Peroleh Kebanggaan.
* Pengertian akhlakul karimah
Secara etimologis akhlaq berasal dari kata Al-Huluq, akhlaq yang berarti tabiat, budi pekerti, kebiasaan. Secara istilah akhlaq berarti sesuatu yang melekat pada jiwa manusia yang daripadanyalah lahir perbuatan-perbuatan yang mudah tanpa melalui proses pemikiran pertimbangan atau penelitian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan.
Akhlakul Karimah adalah Akhlak yang baik dan terpuji yaitu suatu aturan atau norma yang mengatur hubungan antar sesama manusia dengan tuhan dan alam semesta. Akhlak mahmudah (akhlak terpuji) atau disebut pula dengan akhlakul karimah (akhlak yang mulia).
Jenis Akhlakul Karimah
Husnudzhan hablumminallah wahablumminannas ( Hubungan Baik Kepada Alloh Dan Hubungan Baik Sesama Manusia )
*Qana’ah yaitu menerima segala pemberian Allah SWT.
*Ikhlas yaitu melaksanak sesuatu perbuatan yang baik hanya karena Alllah SWT.
*Sabar yaitu menerima pemberian dari Allah baik berupa nikmat maupun berupa cobaan.
*Istiqomah yaitu teguh pendirian terhadap keyakinannya.
*Tasammuh yaiitu memiliki sifat tenggang rasa, lapang dada, dan memiliki sifat toleransi.
*Ikhtiar yaitu berusaha atau kerja keras untuk mencapai tujuan.
*Berdoa yaitu memohon kepada Allah.
Selain itu, dalam QS. Al-Baqarah/2: 177:
لَّيْسَ ٱلْبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلْكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّۦنَ وَءَاتَى ٱلْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ ذَوِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَٱلسَّآئِلِينَ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَٰهَدُوا۟ ۖ وَٱلصَّٰبِرِينَ فِى ٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَحِينَ ٱلْبَأْسِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ صَدَقُوا۟ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُتَّقُونَ
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”.
Kemudian di dalam ayat:
خُذِ ٱلعَفوَ وَأمُر بِٱلعُرفِ وَأَعرِضعَنِ ٱلجَٰهِلِينَ
“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma´ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf: 199).
Ayat ini singkat namun padat dan mengandung arti yang begitu luas, dengan kalimatnya yang singkat ia sudah mencakup seluruh aspek akhlaqul karimah. Ayat ini memerintahkan kita kepada tiga hal:
Kata خذ العفو (maafkanlah)
Kata وَأمُر بِٱلعُرفِ (suruhlah orang mengerjakan yang ma´ruf (baik).
Kata وَأَعرِض عَنِ ٱلجَٰهِلِينَ (berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh)
Adapun contoh Akhlakul Karimah Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Wajib Dimiliki Setiap Muslim.
Mematuhi Perintah Allah, Berbakti kepada Orang Tua, Bersikap Baik dan Menolong Sesama, Santun dalam Berbicara, Menjaga Amanah dan Menepati Janji, Pemaaf, Ikhlas, Bersyukur kepada Allah, Bertawakal, Memiliki Rasa Malu, Rendah Hati, Beribadah
Di penghujung acara akan di adakan berbagi ke sesama di lingkungan sekolah dalam bentuk parcel/santunan dari setiap siswa/siswi untuk yatim piatu, fakir miskin dan masyarakat yang kurang mampu di sekitar lingkungan sekolah, yang sebagaimana memberikan contoh menanamkan Akhlakul karimah dan Budi pekerti lebih baik.
(W.Hermawan)