0
0
Jakarta, Otoritas | menyikapi adanya selebaran kertas yang mengajak untuk menjadi pejuang pangan bagi karyawan pasar jaya, serikat pekerja Perusahaan Umum Daerah Pasar jaya menolak adaya ajakan tersebut. Hal itu disampaikan oleh pengurus Serikat Pekerja PD Pasar Jaya karena didalam selebaran kertas tersebut tidak ada surat edaran resmi yang di tandatangani direksi sebagai bukti pertanggung jawaban.
Menurut Kasman Panjaitan selaku ketua pengurus serikat pekerja, mengatakan bahwa berita yang tersebar melalui selebaran tidak jelas ini merupakan salah satu intimidasi bagi karyawan agar mendaftar untuk menjadi pejuang pangan dan apabila tidak mendaftar akan di potong gaji.
“Dengan ini saya menegaskan kepada seluruh anggota Serikat Pekerja bahwa ajakan menjadi pejuang pangan tersebut bentuknya sukarela dan karyawan bebas untuk mendaftar atau tidak, dan ini tidak ada dasar hukumnya bahwa yang tidak mendaftar akan di potong gaji,” tegas Kasman.
Menindaklanjuti hal tersebut, pengurus Serikat Pekerja telah bersurat kepada direksi dengan mempertanyakan selebaran ajakan menjadi pejuang pangan yang tidak ada aturannya yang jelas dan menegaskan bahwa apabila dikemudian hari karyawan yang tidak mendaftar mendapat potongan gaji, maka serikat pekerja akan melakukan perlawanan dari kebijakan yang sewenang-wenangnya itu.
“Bagi yang sukarela mendaftarkan dirinya ikut kegiatan pengepakan pangan tsb agar bukan didasari karena dipaksa pimpinannya dan bukan karena di intimidasi yg menimbulkan ketakutan. Kami menganjurkan pada waktu bekerja pengepakan pangan tsb agar menjaga dirinya dari penularan virus covid 19 sebab jika sampai terkena virus covid 19 akan membahayakan keluarga dan orang lain. Pastikan memakai masker, sarung tangan, hindari berkerumun jaga jarak minimal 1 meter dari orang lain dan minum vitamin imun tubuh agar tetap sehat. Itulah ketentuan pemerintah tentang protokol covid 19 menjaga keselamatan jiwa kita masing2.” Terang Kasman. (**)
