0
0
Otoritas, Jakarta | Pemerintah Kota Jakarta Utara menggelar rapat koordinasi (rakor) kesehatan. Hal ini dilakukan guna menyinergikan dan mengoptimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengatakan, rakor diisi dengan mendengarkan masukan dari penggiat kesehatan yang terdiri dari tingkat Suku Dinas (Sudin) Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Puskesmas Kecamatan, hingga kelurahan. Termasuk peranan unsur samping seperti Sudin Pendidikan dan Sudin Sosial.
“Jadi rakor ini tadi kita mendengarkan masukan-masukan dari penggiat kesehatan,” kata Sigit, saat ditemui di Kantor Walikota Jakarta Utara, Senin (23/09/2019).
Dijelaskannya, tugas di bidang kesehatan merupakan sebuah program berkelanjutan yang harus dikembangkan.
Jika sebelumnya pelayanan kesehatan menargetkan Millenium Development Goals (MDGs), saat ini target ini diubah menjadi Sustainable Developtment Goals (SDGs). Yang artinya saat ini bagaimana menghasilkan target program kesehatan yang berketahanan.
“Target ini tidak mudah karenanya perlu dibangun sinergi yang baik. Tidak hanya aparat pemerintah yang bertugas di bidang kesehatan, tapi juga lebih kepada peran serta masyarakat maupun swasta,” jelasnya.
Termasuk, menurutnya menerapkan fleskibelitas kebijakan sesuai dengan kepentingan yang lebih besar. Mempertimbangkan pengambilan keputusan bersama dengan melihat manfaatnya bagi masyarakat
“Fleksibilitas kebijakan tentu kita bicara ke arah faktor pada sejauh mana nilai manfaat dari fleksibilitas kebijakan itu sendiri. Artinya kalo kita melihat ini kepentingan ke arah yang lebih besar, tentu fleksibilitas sebuah regulasi ataupun pertimbangan kebijakan amat sangat dimungkinkan. Jadi kita harus lihat dari nilai manfaat fleksibilitas kebijakan yang diambil,” tutupnya. (JS/LJ)
