Views: 882
0 0

Frans Hence Raranta Merawat dan Melestarikan Sambrah Betawi yang Hampir Punah

Andi Andi
Views: 883
0 0
Read Time:2 Minute, 45 Second

Jakarta, otoritas.co.id – Kepedulian seorang Frans Hence Raranta terhadap seni budaya Sambrah Betawi begitu kuat dalam jiwanya. Kepedulian itu didasarkan pada kecintaan pada musik dan budaya.

Frans yang sejak kecil sudah bergaul dengan komunitas Betawi Marunda Lama membuat dirinya melekat dengan budaya Betawi. Sejak SMA bahkan SMP dia sudah berkesenian. Di rumahnya akan nampak pemandangan berbagai jenis alat musik yang dipajang bak galeri toko musik mulai dari bas, contra bas, gitar, ukulele, berbagai gendang dari ukuran kecil hingga besar dan juga rebana biang, rebana qosidah, rebana melayu. Ada juga keyboard, teh yan, didgeridoo, saxophone dan accordeon yang menjadi musik andalannya.

“Memang covid-19 begitu besar pengaruhnya mematikan gerak langkah kita untuk bermusik dan berkesenian,” ungkapnya lirih.

“Banyak rekan- rekan seniman yang pasrah dengan keadaan sabar hingga pandemi covid-19 yang mendunia ini berlalu,” tambahnya lagi

Tetapi jangan disebut Frans Hence Raranta, jiwa pejuangnya yang besar tak menyurutkan langkahnya. Baru kurang lebih 3 bulan ini ia memutuskan untuk bergabung dengan Forum Wartawan Jakarta Korwil Jakarta Utara yang dinahkodai Djuli Asnawi dan Mustofa Hadi Karya sebagai Ketua Umum.

Gayung pun bersambut ternyata konsep FWJ di awal berdiri juga mengusung budaya. Ini yang membuat Frans merasa cocok untuk berkiprah di FWJ. Posisi Kepala Bidang Kebudayaan di FWJ Korwil Jakarta Utara pun dipercayakan kepadanya.

Dalam Deklarasi FWJ Korwil Jakarta Utara yang berlangsung di Ecopark Taman Impian Jaya Ancol, Frans Hence Raranta menjadi Ketua Pelaksana didampingi Bareta Siburian sebagai Sekretaris Panitia.

Maka Sambrah pun ditampilkan beserta Art Teaterikal disutradarainya dan mendapat apresiasi tamu undangan. Hadir pula Fahira Idris, S.E., M.H. Anggota DPD RI yang juga peduli Budaya Betawi, perwakilan Pemkot Jakarta Utara yang diwakili Kasi Komunikasi Informasi Publik kota Administrasi Jakarta Utara Menta Bangun, Bawaslu Jakarta Utara Dimyati dan Ketum FWJ Indonesia Mustofa Hadi Karya beserta jajaran dan Pembina FWJ Korwil Jakarta Utara Roy Trimuryanto, S.E., S.H., M.H. dan Chaerulsyah Hasibuan dan perwakilan dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok serta Korwil FWJ Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Bekasi Kota.

Frans Hence Raranta mengkoordinir grup Sambrah Marunda Nagrak karena budaya tersebut lahir dan dibesarkan di wilayah Marunda dan Nagrak, Cilincing Jakarta Utara. Grup ini beranggotakan pemain dengan alat musiknya yaitu : Frans Hence Ratanta pada Accordeon (Organ Gendong), Japu pada Biola (Piul), Hadi pada Gitar, Yudi pada Gendang (Gendang Lontong), Johan Sopaheluwakan pada Cabasa (Kelapa Balap).

Reportoar yang dinyanyikan adalah lagu-lagu Betawi Melayu seperti : Sirih Kuning, Kicir-Kicir, Jali-jali, Dodoi Si Dodoi, Cinta Hampa, Seroja dan lain-lain.

Menurut literasi yang telah dipelajari Frans Hence Raranta menyampaikan, “Musik Sambrah merupakan musik akulturasi dari beberapa bangsa yaitu : Melayu, Arab, Chinese, India dan Eropa.
Tokoh-tokoh Sambrah Betawi adalah : Firman Muntaco, Jait (ayah aktor Diding Boneng) dan termasuk penggiat Lenong Sambrah yaitu : Urip Arpan. Sementara itu selain sebagai tokoh komponis klasik Ismail Marzuki adalah pemain musik Sambrah dan alat musik yang ia kuasai adalah Biola, Accordeon dan Saxophone,” tuturnya.

Harapan seorang Frans Hence Raranta terhadap Musik Sambrah adalah, “Musik Sambrah dapat berkembang dan kembali populer dan dapat tempat perform di Hotel Berbintang dan tempat-tempat pertunjukan lainnya,” ujarnya.

Lebih lanjut ia katakan, “Hendaknya Musik Sambrah dapat juga diajarkan di sekolah-sekolah dan masuk dalam Kurikulum Nasional,” tuturnya dengan penuh harapan.

Di akhir perbincangan Frans menyampaikan akan melakukan riset dan menyusun buku tentang Sambrah bersama Forum Wartawan Jakarta (FWJ). (Johan Sopaheluwakan)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Ironi Warga Miskin Sukabumi Butuh Uluran Tangan Pemerintah

SUKABUMI, otoritas.co.id – Ternyata masih banyak warga Kabupaten Sukabumi yang masuk dalam kategori miskin. Potret buram kehidupan yang dirasakan janda paruh baya bernama Entin S (51) warga Kampung Dangdeur RT 027/008, Desa Cikaret, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Umi Entin sapaan akrab janda tua ini, saat ini tinggal bersama […]

Subscribe US Now