Jakarta, otoritas.co.id – Dirut PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Darwoto didesak untuk menyelesaikan semua persoalan. Salah satu yang mendesak adalah masalah penyelenggaraan balapan Formula E.
Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) Endriansah mengatakan, saat ini Wahyu kusut terutama berkaitan dengan hukum setelah adanya audit BPK.
“Audit BPK adalah fakta dan bukti kalau dirut dan bos di Jakpro kusut. Saya dengar banyak kasus di Jakpro yang saat ini sedang ditangani penegak hukum,” kata Endriansah dalam keterangan tertulis, Ahad (28/3/2021).
Aktivis Jakarta yang biasa disapa Rian ini menilai, kinerja Wahyu seperti menampar wajah Anies Baswedan. Karena, konsep balapan Formula E untuk membangkitkan ekonomi rakyat di Jakarta dan nasional.
“Karena mata dunia akan tertuju ke Monas. Lha ini kalau kusut apakah namanya tidak menampar wajah Anies. Yang menjadi tanda tanya adalah apakah Jakpro ini ada agenda politik?,” sindirnya.
Diketahui, PT Jakpro ditunjuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengurusi hajatan Formula E di Jakarta. Tapi, hasil audit BPK kalau duit commitment fee sebesar Rp984,31 miliar kepada Formula E Operation terkait musim penyelenggaraan tahun 2019 dan 2020 malah bermasalah.
“Saya harap ada pembenahan dan kocok ulang dijajaran direksi Jakpro. Jakpro adalah BUMD kelas I tapi kalau dikelola orang-orang kusut ya hasilnya kusut dong. Kami kasihan dengan Anies yang sudah kerja keras membangun Jakarta tapi di bawahnya kusut dan semraut? Saya katakan dari awal kalau Pak Dirut sebaiknya mundur saja sebelum dinonaktifkan?,” tutup Rian