Jakarta, otoritas.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta meyelenggarakan tur wisata sejarah dan kuliner dengan konsep Walking Tour pada Kamis (25/5/2023). Tur singkat ini sebagai bentuk apresiasi Pemprov DKI Jakarta kepada para pasangan Duta Besar negara-negara di dunia yang bertugas di Indonesia yang tergabung dalam Spouses of heads of Mission (SHOM) Indonesia.
Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran dan Atraksi Disparekraf DKI Sherly Yuliana mengatakan bahwa kegiatan wisata singkat ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari 23 pasangan dari Duta Besar yang bertugas di Indonesia dan 5 perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia serta pendamping dari Disparekraf DKI Jakarta dengan dipandu oleh pramuwisata profesional dari Himpunan Pramuwisata Indonesia.
“Peserta wisata sejarah dan kuliner Jakarta hari ini ada 30 orang, 23 dari perkumpulan pasangan duta besar yang tergabung dalam Spouses of heads of Mission (SHOM) Indonesia, 5 peserta dari Kemenlu dan pendamping dari Disparekraf serta dipandu oleh tour guide dari HPI,” papar Sherly Yuliana, Kamis (25/5/2023).
Senada dengan Ibu Kabid, Ketua Sub Kelompok Pemasaran Pariwisata Luar Negeri Disparekraf DKI Lucky Wulandari menambahkan bahwa peserta tur singkat wisata sejarah dan kuliner khas Jakarta program khusus bagi SHOM Indonesia oleh Disparekraf diajak untuk mengeksplorasi tempat sejarah dan pusat kuliner khas Jakarta. Mulai dari Tugu Monumen Nasional (Monas), Sky Deck Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia, Gedung Chandra Naya, Museum Fatahillah, Kafe Batavia sebagai pusat makanan khas Jakarta, Toko Souvenir Dekranasda DKI, hingga pusat jamu/minuman herbal khas Indonesia di kafe Acaraki The Jamu di area Kota Tua Jakarta Barat.
“Kami menghadirkan tempat sejarah dan pusat kuliner khas Jakarta pada rangkaian kegiatan tur singkat hari ini. Start awal dari Monas, kemudian kita ke Skydeck Bundaran HI, dilanjutkan ke Gedung Chandra naya, nanti menikmati makanan khas Jakarta saat makan siang di Kafe Batavia, setelah itu kami kenalkan sejarah Jakarta di museum Fatahillah, terakhir kami kenalkan berbagai herbal khas nusantara di kafe Acaraki the Jamu, dilanjutkan ke area monas sebagai titik kumpul dan akhir tur hari ini,” ungkap Lucky Wulandari.
Lebih lanjut, Lucky menjelaskan bahwa peserta tur singkat wisata sejarah dan kuliner khas Jakarta program khsusus SHOM Indonesia hari ini, Kamis (25/05/2023) berasal dari berbagai negara yang tersebar di lima benua antara lain; Spanyol, Austria, Australia, Bahrain, CIFOR, UE, Guatemala, Irak, Italia, Yordania, Kenya, Mauritania, Nigeria, Pakistan, Palestina, Singapura, Pulau Solomon; Tanzania; Uzbekistan; Yaman; Yunani.
Dipandu oleh pramuwisata professional dari HPI yang merupakan mitra Disparekraf DKI Jakarta, para peserta diajak menjelajahi Monumen Nasional sekaligus mengenalkan sejarah perjuagan kemerdekaan Indonesia kepada para pasangan Duta Besar yang tergabung dalam SHOM Indonesia.
Eksplorasi dilanjutkan ke stasiun bus ikonik Jakarta paling populer saat ini Halte Bus Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI). Sebagai spot swafoto yang sedang ramai dikunjungi oleh masyarakat Jakarta, Sky Deck dengan view Bunderan Hotel Indonesia di Jakarta berlatarkan Patung Selamat Datang dan air mancur, para peserta tidak melewatkan untuk mengabadikannya dengan foto bersama.
Rangkaian kegiatan pada Jakarta Heritage & Culinary program spesial untuk SHOM Indonesia kesempataan kali ini, selain mengeksplorasi Monumen Nasional, Sky Deck Bus Transjakarta Bundaran HI, para peserta juga dikenalkan lebih dekat cagar budaya dan pusat kuliner khas Jakarta dengan dihadirkan ke destinasi wisata kota tua Jakarta Barat.
Namun, sebelum bertolak ke Kota Tua, para peserta terlebih dahulu singgah ke Gedung Chandra Naya. Sebuah bangunan peninggalan orang terkaya Batavia (Jakarta) yang pernah menjabat sebagai The Chinese Major of Jakarta.
Destinasi terakhir dalam rangkaian wisata sejarah dan kuliner spesial untuk SHOM Indonesia tahun 2023 ini yaitu Kawasan Kota Tua Jakarta Barat. Di Kawasan ini peserta dikenalkan dengan berbagai macam makanan khas Jakarta dengan jamuan makan siang di Kafe Batavia.
Dilanjutkan dengan mengunjungi salah satu bangunan cagar budaya yang menjadi tujuan wisata di kawasan ini yakni gedung Fathilah yang dahulu sebagai balaikota Batavia (Jakarta).
Selain itu, para peserta diperkenalkan dengan berbagai produk kreatif dari pengrajin lokal Jakarta yang menjadi binaan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta melalui program Jakpreneur. Terakhir, para peserta dikenalkan dengan berbagai jamu atau herbal khas Indonesia di Acaraki The Jamu dan kembali ke area monas sebagai tanda berakhirnya tur wisata sejarah dan kuliner Jakarta, Kamis, 25 Mei 2023.