Views: 1913
0 0

ANGGOTA DEWAN PERS: Salah Besar Kalau Prabowo Sebut Media Tak Independen

Andi Andi
Views: 1914
0 0
Read Time:1 Minute, 46 Second

Otoritas, Jakarta – Pernyataan Prabowo Subianto bahwa media massa di Indonesia telah memanipulasi demokrasi oleh anggota dewan pers disebut sebagai “kesalahan besar”.
Pernyataan ini disampaikan Prabowo karena menganggap “media tak berimbang memberitakan aksi reuni 212 di Monas”.

Hendry Ch Bangun anggota dewan pers mengatakan,Prabowo semestinya membaca dan mempelajari lagi undang-undang mengenai pers.

Menurutnya, keputusan media tak menjadikan reuni 212 sebagai berita utama menunjukkan independensi, sebab media harus bebas dari tekanan.

“Ketika menurunkan sebuah, media mempertimbangkan dengan baik visi dan misinya. Kalau dikatakan tidak independen, salah besar. Sebab kalau media menulis karena tekanan, justru tidak independen,” ungkap Hendry Ch Bangun dalam wawancara kepada BBC News Indonesia.

Berpidato pada acara peringatan Hari Disabilitas Internasional, Prabowo menyampaikan “kekesalannya” karena tidak semua media meliput dan menulis reuni 212 dihadiri “11 juta orang lebih”.

Baginya, aksi tersebut belum pernah terjadi dan merupakan kejadian pertama manusia berkumpul tanpa dibiayai oleh siapa pun.

“Tiap hari ada kira-kira lima hingga delapan koran dateng ke tempat saya. Saya hanya mau lihat, bohong apa lagi nih? Bohong apa lagi nih? Bohong apa lagi yang mereka cetak? Dan puncaknya adalah kemarin hari Minggu. Mereka menelanjangi diri mereka di hadapan rakyat Indonesia. Ada belasan juta mereka tidak mau melaporkan,” kata Prabowo.

“Saya katakan, hai media-media yang kemarin tidak mau mengatakan ada belasan juta orang atau minimal berapa juta orang di situ, kau sudah tidak berhak menyandang predikat jurnalis lagi,” sambungnya.

Prabowo juga mengatakan tidak akan mengakui para jurnalis yang meliputnya dan menyebut wartawan sebagai “antek yang ingin menghancurkan Indonesia”.

Dia juga meminta kepada pengunjung yang datang,agar tak menghormati para jurnalis lagi.

Menurut Hendry Ch Bangun sikap Prabowo ini, semestinya disampaikan dengan baik, bukan dengan menuding dan menghujat.

Dari pantauannya, sejumlah media nasional berada di jalur yang benar dalam meliput pemberitaan yang berkaitan dengan pilpres.

“Media itu kan sejatinya mengedepankan kepentingan publik, tidak partisan, dan itulah yang dilakukan sekarang. Kalau ada yang dianggap partisan, biar masyarakat yang menilai,” imbuhnya.

“Sekarang bukan zamannya mengata-ngatai, lalu apa gunanya?”

Hendry meyakini, masyarakat masih memercayai media massa di tengah kondisi maraknya berita bohong atau hoaks di media sosial.

Berita ini telah di tayangkan di VIVA.co.id

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Lutfi : Jelang Tutup Tahun, FKDM Kecamatan dan Kelurahan Tetap Waspada dalam Menjaga Lingkungan Wilayah

  OTORITAS, Jakarta – Tahun 2018 segera berakhir Masyarakat DKI Jakarta akan menyambut tahun baru Tahun 2019. Berbagai Kalangan berharap kondisi 2019 akan semakin baik dari tahun tahun sebelumnya. Menjelang tutup tahun ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kecamatan Tambora Lutfi Ramli mengatakan, “Masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap tindak […]

Subscribe US Now