Jakarta, otoritas.co.id – Ketua Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Martha Tiana Hermawan mengatakan, selama 5 tahun Anies Baswedan memimpin DKI Jakarta sebagai Gubernur, pelayanan kesehatan terus mengalami banyak perubahan ke arah yang lebih baik.
“Mulai dari peningkatan fasilitas kesehatan, dimana RSUD di DKI banyak mengalami penambahan pelayanan dan juga kekhususan spesialisasi, sampai pada peningkatan layanan makan pasien yang variatif dan modern dengan tetap menjaga kualitas gizi masakan,” ujar Tian, sapaan akrab Martha Tiana Hermawan dalam keterangan persnya, Kamis (15/9/2022).
Anies Baswedan, kata Tian, telah berhasil mereformasi pelayanan kesehatan di DKI Jakarta, sehingga warga semakin banyak yang terlayani dengan baik oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan pada fasilitas kesehatan di DKI.
“Komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam melakukan reformasi pelayanan kesehatan dan transformasi digital di seluruh unit kesehatan yang ada di Jakarta, meliputi Rumah Sakit, Puskesmas, Laboratorium, dan Dinas Kesehatan patut diapresiasi,” katanya
Lebih lanjut Tian menuturkan, komitmen Anies Baswedan dalam melindungi warganya juga dilakukan guna memenuhi hak jaminan kesehatan warga DKI Jakarta.
“Dimana jika sebelumnya yang tercover oleh BPJS Kesehatan sekitar 73-75 persen dari penduduk. Saat ini seluruh warga DKI Jakarta tercover oleh BPJS karena Gubernur Anies Baswedan mengalokasikan dana yang cukup besar yaitu Rp 2,1 triliun,” terangnya.
“Sayangnya harapan Gubernur DKI untuk menjamin biaya kesehatan seluruh warga DKI lewat BPJS masih terbentur dengan Perpres ungkap Tian,” lanjutnya.
Perpres 82 tahun 2018 ini, lanjut Tian, sepertinya membatasi warga DKI yang menunggak premi BPJS lantaran sudah tidak mampu lagi membayar premi. Menurutnya, seharusnya warga tetap mendapat jaminan kesehatan karena tetap diwajibkan melunasi tunggakan.
“ tunggakan disebabkan karena penurunan penghasilan yang didapat warga DKI,” tegasnya.
Tian mengklaim, selama 5 tahun Anies Baswedan berkuasa, telah terjadi penurunan terkait kelurahan warga atas pelayanan kesehatan. Ia menyatakan bahwa selama 5 tahun ini, hanya 1.301 keluhan yang dilaporkan ke Rekan Indonesia.
“Terbanyak adalah keluhan terkait rujukan yaitu keluhan terhadap keluarga pasien yang diminta mencari sendiri RS rujukan oleh RS asal yaitu sejumlah 863 keluhan,” sebutnya.
Tian melanjutkan, jika dibandingkan dengan Gubernur sebelumnya yaitu Joko Widodo yang berkuasa selama 2 tahun, telah terdapat 3.421 keluhan, dimana terbanyak adalah keluhan ditolak oleh RS yaitu 1.672 keluhan.
“Demikian juga jika dibanding dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, dalam 3 tahun berkuasa di DKI Jakarta terdapat 5.231 keluhan yang dilaporkan ke Rekan Indonesia, terbanyak dikeluhkan adalah penolakan di RS, antrian yang lama, dan adanya oknum pejabat dinkes yang sulit dihubungi,” pungkasnya.